Amandel Sembuh Atas Izin Allah

Dalam banyak kasus yang kami temui, anak-anak sering mengalami pembengkakan amandel (tonsilitis) yang parah. Pernah ada seorang anak yang didiagnosis dengan kondisi amandel sangat besar hingga hampir menutup tenggorokan. Dokter telah menjadwalkan operasi pengangkatan amandel dalam waktu satu pekan.

Kami pun mengingatkan dengan perkataan Hippocrates, bapak kedokteran Yunani yang wafat sekitar 370 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa. Ia mengatakan, "Operasi adalah tindakan ekstrem." Selain itu, dalam kitab kedokteran Tiongkok kuno Huangdi Neijing, yang ditulis sekitar 3.500 tahun sebelum Masehi, disebutkan bahwa penyakit yang sulit diobati sering kali berakar pada pola makan yang buruk.

Jika ditelusuri, penyebab utama pembengkakan amandel sering kali berasal dari kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat, seperti minuman dingin dan instan, es, serta makanan berminyak atau gorengan. Seharusnya, sebelum mengambil tindakan operasi, kebiasaan buruk ini dihentikan terlebih dahulu.

Kami pun memberikan beberapa nasihat. Ternyata, infeksi amandel ini bisa menyebabkan toksemia, yaitu kondisi di mana darah menjadi beracun dan menyebarkan racun ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan, dokter memperingatkan bahwa kondisi ini dapat berujung pada rematik jantung.

Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghentikan konsumsi makanan pemicu peradangan, seperti es, minuman instan, ayam broiler, dan gorengan. Sebagai gantinya, anak tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi Kusthul Hindi (kayu India) dan menjalani terapi pengeluaran darah, baik melalui bekam maupun fasdu (pengeluaran darah kotor).

Dengan izin Allah, hanya dalam waktu tujuh hari, kondisi anak tersebut membaik lebih dari 70%. Amandelnya yang semula besar dan bernanah mulai mengecil. Sebelumnya, matanya terlihat sayu dan lelah akibat kekurangan oksigen di otak, tetapi setelah terapi, kondisinya membaik secara signifikan.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda dalam suatu hadist

صحيح البخاري ٥٢٦٠: حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ يُسْتَعَطُ بِهِ مِنْ الْعُذْرَةِ وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ وَدَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِابْنٍ لِي لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadl] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dia berkata: saya mendengar [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah] dari [Ummu Qais binti Mihshan] berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Gunakanlah dahan kayu India, karena didalamnya terdapat tujuh macam penyembuh, dan dapat menghilangkan penyakit (racun) di antaranya adalah radang penyakit paru.' Ibnu Sam'an berkata dalam haditsnya: "Karena sesungguhnya padanya terdapat obat dari tujuh macam jenis penyakit, di antaranya adalah radang penyakit paru (dada)." Lalu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sambil membawa bayiku yang belum makan makanan, lalu bayiku mengencingi beliau, maka beliau meminta air dan memercikinya." (Shahih Bukhari 5260)

Dengan pengobatan alami yang tepat, insyaAllah pemulihan bisa terjadi tanpa harus melalui operasi yang ekstrem.