Darah Tinggi Makan Kambing?

Makanya, Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa bagi orang yang memiliki penyakit akibat panas tubuh tetapi ingin tetap mengonsumsi daging kambing, maka sebaiknya pilihlah daging anak kambing.

Misalnya, ada seseorang dengan darah tinggi ingin makan kambing — maka yang sebaiknya dikonsumsi adalah daging anak kambing, karena:

• Anak kambing masih menyusu, belum banyak bergerak, dan dagingnya lebih lembut serta tidak terlalu panas sifatnya.

• Ini yang dibutuhkan tubuh penderita penyakit tertentu.

Saya pribadi sudah beberapa kali mencobakan ini kepada pasien dengan hipertensi.
Kata mereka:

"Kalau makan sate kambing biasa, tensi saya langsung naik sampai 190."
Tapi ketika saya sarankan seperti nasihat para ulama, khususnya Ibnu Qayyim — makan sate dari kambing balibul (anak kambing) —
Subhanallah, katanya:
"Saya bisa makan sate kambing, alhamdulillah cocok, tidak jadi pantangan bagi saya."

Jadi pilihannya jelas:
Kalau tetap ingin mengonsumsi kambing tapi punya kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, pilihlah daging anak kambing.

Namun, ini bukan hanya soal kambingnya, bukan pula soal santan atau bumbunya.
Yang jadi masalah utama adalah sifat dari daging tersebut.

Kalau sifat daging sudah panas, lalu ditambahkan:

• Santan (juga bersifat panas)

• Merica, jahe, cabai, dan rempah panas lainnya
  ...maka semuanya jadi semakin panas,
  dan hasilnya?
  Tensi naik!

Ayat Al-Qur’an sebagai Pengingat

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala dalam Surah Al-Baqarah ayat 168:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ‏

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

Apa Tafsirnya?

Kata para ulama, setan ikut campur dalam urusan makanan kita.
Ketika Anda ingin menjaga kesehatan dan makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh (halal dan thayyib), setan membisikkan:

"Udah, makan aja. Hidup cuma sekali kok banyak pantangan?"
"Nikmati aja. Gak usah repot pantang-pantang. Yang penting enak."

Padahal itu adalah bisikan setan agar:

• Penyakit Anda tambah parah

• Tubuh makin rusak

• Sampai akhirnya lumpuh, stroke, atau tidak bisa ibadah lagi

• Lalu setan pun tertawa puas,

"Tuh kan, rasain! Siapa suruh langgar pantangan sendiri?"

Kesimpulan:
Jagalah pola makan Anda sesuai kondisi tubuh.
Pilih yang halal dan thayyib, jauhi bisikan setan yang ingin menjauhkan Anda dari kesehatan dan ketaatan.

Semoga Allah memberi kita taufik untuk selalu menjaga amanah tubuh ini.
Wallahu a‘lam.