Azab Karena Mendiamkan Kemaksiatan

Ada sebagian orang yang berbuat maksiat seperti zina, mabuk, syirik, atau berjudi, lalu ketika dinasihati, mereka berkata, "Apa urusanmu? Ini dosa-dosa kami sendiri." Jawablah mereka dengan landasan dari hadis Nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Daud:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ لَتَقْرَؤُوْنَ هَذِهِ الآيَةَ :ياأيها الذين آمَنُوْا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لاَ يَضُرُكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ وَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: “إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوْا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ (رَوَاهُ أبو داود والترمذي وَغَيْرُهُمَا)

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian benar-benar membaca ayat ini ‘Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk’ (Al-Maidah:105), karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sungguh manusia bila mereka menyaksikan orang zhalim namun tidak menghentikannya, dikhawatirkan Allah akan menjatuhkan hukumanNya pada mereka semua’ “ (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan lainnya)

Allah tidak akan memilih-milih siapa yang terkena azab-Nya. Baik anak kecil, orang tua, orang saleh, orang fasik, Muslim, kafir, bahkan hewan dan jin, semuanya bisa diratakan oleh siksaan Allah ketika maksiat dibiarkan merajalela tanpa peringatan.

Contoh Kehancuran Akibat Maksiat

1. Bencana Alam
   Ketika Gunung Merapi meletus, apakah awan panas (wedhus gembel) memilih-milih siapa yang disambar? Dalam hitungan detik, orang-orang yang terkena asap panas langsung menjadi batu. Ini adalah bukti kekuasaan Allah.

2. Banjir dan Tsunami
   Sama halnya dengan banjir besar pada zaman Nabi Nuh yang menenggelamkan kaumnya. Di masa sekarang, tsunami terjadi sebagai peringatan dari Allah kepada umat manusia.

Pelajaran dari Sejarah

Di zaman Nabi Muhammad ﷺ, tidak pernah terjadi gempa bumi. Begitu pula di masa Abu Bakar Ash-Shiddiq. Baru pada masa Umar bin Khattab, gempa bumi pertama kali terjadi pada tahun 20 Hijriah. Setelah itu, gempa bumi terus bermunculan, dan hingga hari ini, semakin sering terjadi.

Kesimpulan:
Tidak boleh ada sikap acuh tak acuh terhadap kemaksiatan. Sebagai umat Islam, kita harus saling mengingatkan dan menjalankan amar ma'ruf nahi munkar, karena diam terhadap maksiat bisa mengundang azab Allah yang meluas tanpa pandang bulu.