Doakan Agar Istri Taat Suami

Doa lebih utama ketika berada di waktu-waktu mustajab, seperti saat safar, ketika turun hujan, atau ketika mengalami kedzaliman, baik dari pasangan maupun orang lain. Namun, jangan beranggapan bahwa seorang istri yang hafal Al-Qur’an pasti memiliki akhlak yang sempurna, atau seorang yang hafal hadis otomatis menjadi istri yang salehah.

Berapa banyak orang yang menghafal Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya? Berapa banyak wanita yang mengajarkan ilmu, tetapi dalam rumah tangganya justru mengambil peran sebagai pemimpin, sementara suaminya menjadi makmum?

Padahal, sebelum menikah, seorang wanita berdoa:
"Ya Allah, berikanlah aku pasangan hidup yang menjadi imam bagiku."
Namun, setelah beberapa tahun menikah, justru suami yang menjadi makmum, dan istri yang memimpin.

Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memperingatkan:

 لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً 

 ”Suatu kaum itu tidak akan bahagia apabila mereka menyerahkan kepemimpinan mereka kepada wanita”. (HR. Bukhari no. 4425)

Ini juga berlaku dalam rumah tangga. Seorang suami tetap harus menjalankan perannya sebagai pemimpin, membimbing keluarganya dalam ketaatan kepada Allah, serta terus berusaha membentuk rumah tangga yang penuh kasih sayang dan keberkahan.