Sebab Rusaknya Bumi

Tanda-Tanda Kekuasaan Allah dalam Alam dan Diri Manusia

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

Surah Adz-Dzariyat (51:20-21)

وَفِى ٱلْأَرْضِ ءَايَـٰتٌۭ لِّلْمُوقِنِينَ (20)
"Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin,"

وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ (21)
"Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an:

Surah Fussilat (41:53)

سَنُرِيهِمْ ءَايَـٰتِنَا فِى ٱلْـَٔافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ شَهِيدٌ (53)
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"

Air: Nikmat atau Musibah?

Air adalah salah satu tanda kekuasaan Allah yang bisa menjadi nikmat atau bencana. Air laut, air sungai, dan air hujan bisa membawa manfaat, tetapi juga bisa menjadi musibah jika manusia tidak menjaga keseimbangan alam. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri nikmat Allah berupa air dan berhati-hati agar tidak merusaknya.

Ketika air menjadi bencana, hal itu tidak terlepas dari ulah manusia sendiri. Allah berfirman:

Surah Ar-Rum (30:41)

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Banjir, tanah longsor, tsunami, dan berbagai bencana lainnya bukan karena Allah semata, tetapi akibat perbuatan manusia. Jangan salahkan Allah dan takdir-Nya, tetapi introspeksi diri—apa yang telah kita lakukan terhadap alam? Seberapa banyak kita merusak lingkungan dengan tindakan kita?

Mensyukuri Nikmat dan Menginsafi Musibah

Jika kita mendapatkan nikmat, maka nisbatkanlah (kaitkanlah) itu murni dari Allah. Namun, jika kita mendapatkan musibah, bencana, penyakit, atau cobaan, kita harus menyadari bahwa itu terjadi karena perbuatan kita sendiri. Takdir Allah memang sudah tertulis, tetapi kitalah yang menyebabkan datangnya musibah dengan kelalaian dan perbuatan kita terhadap alam.

Semoga Allah segera mengangkat segala bala, bencana, dan musibah dari negeri kita. Semoga kaum Muslimin selalu dalam keadaan baik, bertauhid, beribadah dengan ikhlas, serta dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan. Aamiin.