Saat Jauh Dari Dzikrullah

Pernah ada seorang wanita yang bercerita kepada seorang syekh:

"Wahai Syekh, sebelum aku menikah, aku adalah wanita yang rajin membaca Al-Qur’an. Aku sering melaksanakan qiyamulail. Aku juga rutin menghadiri majelis ilmu dan berbakti kepada kedua orang tuaku. Namun, setelah menikah, mengapa semua pintu kebaikan itu seperti tertutup bagiku?"

Syekh tersebut menjawab:

"Penuhilah hak dan kewajibanmu terhadap suamimu, maka Allah akan memudahkan segala urusan ketaatanmu."

Mengapa bisa demikian? Karena ketika seseorang tidak menunaikan hak-haknya, dapat timbul wahsyah—yaitu kegersangan atau keliaran dalam hati. Kegersangan hati ini membuat seseorang jauh dari kebaikan dan ketaatan.

Hal serupa juga terjadi pada anak-anak. Jika mereka terlalu sering melihat layar (gadget atau HP), mereka mudah tantrum, menjadi hiperaktif, bahkan rentan mengalami ADHD. Mereka pun jauh dari zikrullah (mengingat Allah), dan di saat hati lalai, setan masuk dan mempengaruhi mereka.